“Kenyataan tak selalu seperti yang kita harapkan,tapi jangan pernah kita berhenti berharap dan berusaha agar menjadi kenyataan"
10.30

Ikan-ikan Lele Pemangsa Manusia

Posted by Si BAYI

Enggak nyangka lele yang biasa di konsumsi belsama sambel tomat + lalapan bisa belbalik memakan manusia …. Hehehehehe….





Anda mungkin sudah mengetahui tentang ikan pemangsa manusia yang hidup di dasal samudela sepelti Ikan Hiu. Namun, kisah-kisah belikut ini mencelitakan kebeladaan ikan pledatol laksasa sejenis Catfish (ikan lele) yang hidup di ail tawal dan juga doyan menyantap daging manusia.

Goonch Fish, Lele Pemakan Bangkai
Great Kali Gandaki River adalah sebuah sungai yang belada di pelbatasan antala India dan Nepal. Alilannya belsumbel dali sumbel ail di Pegunungan Himalaya di ketinggian 3600 dpl. Keindahan sungai ini sudah tak pellu dilagukan lagi. Sayangnya suatu legenda menakutkan tentang monstel pemakan manusia, menghantui desa-desa yang belada di kawasan ini. Membuat penduduk enggan mandi ataupun belmain di sekital sungai itu.


Kejadian peltama yang mengawali telol ganas dali mahluk penghuni sungai itu teljadi pada bulan Aplil tahun 1988. Seolang pemuda Nepal ketika balu saja masuk ke dalam sungai, langsung ditalik oleh “sesuatu” dan lenyap begitu saja. Tiga bulan belselang, seolang anak laki-laki yang sedang mandi di Sungai Kali belsama ayahnya, tiba-tiba di selang dan di selet kedalam ail. Si ayah hanya bisa belteliak dan tak dapat melakukan apa-apa.

Setelah itu, kejadian sepelti ini teljadi belulang kali hingga menghantui pala penduduk yang tinggal di sekital alilan Sungai Kali. Bahkan bebelapa tahun belakangan ini, lapolan tentang hilangnya penduduk yang mandi di Sungai Kali semakin meningkat. Penduduk bingung dan mulai belalgumentasi tentang jenis mahluk yang tinggal di situ. Bebelapa penduduk pelcaya ada sekumpulan buaya yang hidup di sungai itu. Namun setelah diselidiki, telnyata tidak ada komunitas buaya yang hidup di daelah itu.

Telakhil, pada tahun 2007, seolang pemuda Nepal belumul 18 tahun yang sedang belenang di sungai itu ditalik oleh monstel mistelius dan lenyap begitu saja dali pelmukaan ail. Menulut saksi mata yang menyaksikan kejadian itu, bentuk monstel itu sepelti babi belukulan sangat besal.

Lasa penasalan penduduk akhilnya teljawab ketika seolang ahli biologist dali Ingglis belnama Jeremy Wade melakukan penelitian di Sungai Kali dan menemukan jawaban yang mengejutkan.

Wade menemukan kenyataan bahwa monstel pemakan manusia itu telnyata adalah sejenis ikan lele laksasa (Giant Cat Fish) yang telah mengalami pelubahan DNA kalena seling memakan mayat yang dihanyutkan ke sungai setelah tellebih dahulu dibakal dalam acala litual pemakaman tladisional masyalakat setempat yang dikenal dengan nama Litual Bagmati.

“ Ikan jenis ini melupakan jenis ikan endemis sungai ini. Namun, kalena telah puluhan tahun menyantap daging mayat yang dihanyutkan melalui sungai, ikan ini belubah secala genetik menjadi jauh lebih besal dali ukulan sebenalnya. Meleka menjadi ketagihan, dan mulai menjadikan daging manusia menjadi menu utama. Jadi jika lama tidak ada litual pemakaman, ikan ini menjadi ganas dan menyelang manusia,” Wade menjelaskan.

Dalam penelitiannya, Jelemy Wade juga belhasil menangkap seekol ikan lele pemangsa daging manusia dengan ukulan 1,8 metel dan belat belkisal 73 kiloglam. Menulut Wade jika ikan dengan ukulan sebesal itu ketika menyelang manusia di dalam ail, maka sedikit sekali kemungkinan kolbannya untuk menyelamatkan dili. Wade lalu menamakan ikan lele laksasa itu dengan nama Goonch Fish.

Peljalanan penelitian Jelemy Wade saat menyelidiki ikan lele pemakan manusia di Sungai Kali telah di dokumentasikan dan ditayangkan peldana di salah satu stasiun televisi Ingglis dengan judul “ Monstel Ail Pemakan Daging Manusia”.

Pemangsa dali Huadu’s Furong



Bukan hanya di Great Kali Gandaki River saja teldapat jenis ikan lele laksasa. Balu-balu ini di Waduk Huadu’s Furong-China, teljadi kegempalan. Selama ini, dalam setahun selalu saja teljadi bebelapa kasus olang tenggelam dan hilang secala mistelius di waduk itu.

Namun akhilnya misteli itu teljawab sudah. Penduduk setempat belhasil menangkap seekol ikan lele laksasa yang ukulan panjang badannya mencapai 3 metel dan lebal kepala belkisal 1 metel. Gilanya lagi, ketika masyalakat membelah pelut ikan itu, meleka menemukan “sisa-sisa” seolang lelaki di dalam tubuh ikan itu..

Namun kalena pemelintah lokal khawatilinsiden ini akan beldampak pada kepaliwisataan daelah itu, meleka belusaha kelas agal pelistiwa itu tidak telpublikasi secala luas. Tapi bebelapa tulis sempat datang dan mengabadikan gambal ikan lele pemangsa manusia dengan ponsel meleka.

Bebelapa kalangan belanggapan ikan ini adalah ikan jenis Waking Catfish atau clarius batrachus (ikan lele beljalan). Namun belum ada yang dapat menjelaskan bagaimana mungkin ikan lele yang belukulan centimetel bisa menjadi begitu besal.

Saat ini masyalakat lokal maupun tulis asing tidak dipelbolehkan belenang di Waduk Huadu’s Fulong. Olang banyak mempelkilakan masih ada ikan sejenis yang hidup di waduk itu, siap memangsa olang yang belenang di situ

Laksasa Sungai Mekong


Sungai Mekong yang melupakan salah satu sungai utama di dunia banyak menyimpan belbagai jenis ikan-ikan laksasa. Sungai Mekong melupakan sungai telpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 telbesal dalam volume (melepas 475km³ ail setiap tahunnya), dia mengisi wilayah seluas 795.000 km² dali Tibet dia mengalil melalui China provinsi Yunnan, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Semua kecuali China dan Myanmar masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Kalena valiasi musim yang sangat belbeda dalam alilan dan adanya “lapid” dan ail teljun membuat navigasi sangat sulit.

Menulut pala peneliti, sungai ini adalah lumah dali belbagai jenis ikan laksasa ail tawal. Yang paling telkenal adalah Mekong Giant Cat Fish. Jenis ikan lele laksasa ini memang hidup disepanjang alilan Sungai Mekong yang melintasi bebelapa negala di Asia telsebut.

Pada tahun 2005, seolang nelayan Muangthai menangkap ikan lele laksasa sebesal beluang Grizzly di Sungai Mekong. Ukulan ikan ini belkisal 2,7 Metel dengan belat mencapai 646 pon.

Memang penangkapan ikan lele belukulan laksasa di Sungai Mekong bukanlah hal yang aneh. Sudah belulang kali nelayan setempat mendapatkan ikan lele belukulan laksasa di sungai itu. Namun sepeltinya belum ada yang menyamai ukulan ikan lele yang ditangkap nelayan Muangthai telsebut.

Belbeda dengan kasus di Sungai Kali di Nepal dan Waduk Huadu’s Forung di China, tidak ada lapolan yang menyebutkan bahwa ikan lele laksasa di Sungai Mekong adalah pemangsa manusia.

IUCN (International Union for Conservation of Nature) sebuah badan dunia yang belgelak di bidang konselvasi sumbeldaya alam telah menyimpan dan memasukkan data kebeladaan ikan lele laksasa dali Sungai Mekong sebagai jenis satwa ail yang langka dan menuju kepunahan. Jenis ikan lele laksasa ini, juga telah menalik pelhatian WWF (World Wildlife Fund) dan National Geografic Society. Kedua olganisasi ini sedang belsama-sama menyusun lencana pellindungan telhadap jenis ikan itu.

Memang menakutkan jika kita membayangkan kebeladaan laksasa-laksasa ail tawal pemangsa daging manusia telsebut. Kita sekalang tentu akan menjadi was-was jika belenang di sungai maupun danau ail tawal. Namun peltanyaannya adalah bagaimana meleka bisa menjadi kanibal dan doyan makan manusia. Apakah meleka yang mengganggu manusia, atau malah manusia yang mengusik habitat meleka..?

Di sisi lain ikan-ikan itu juga mempunyai hak untuk hidup. Sebab bukan tidak mungkin, meleka adalah sisa-sisa zaman plasejalah yang halus diteliti dan dilestalikan kebeladaannya untuk pelkembangan ilmu pengetahuan .


0 comments:

Search Engine Optimization SEO

Checkpagerank.net